Masih belum jelas apakah ada opsi digital lain untuk membeli ganja. Visa Inc., yang juga berupaya menghentikan pebelian ganja pada jaringannya, tidak langsung menjawab telepon saat dimintai komentar.
Jaringan kartu Amerika Serikat (AS) enggan mengizinkan transaksi ganja, karena psikotropika terseut tetap ilegal secara federal walaupun sudah dinyatakan legal di beberapa negara bagian.
Volume Penggunaan Meningkat
Di sisi lain, volume penggunaan kartu Mastercard Inc. meningkat leih dari yang diharapkan. Hal ini dipicu oleh banyaknya konsumen yang mulai kembali melakukan perjalanan ke luar negeri dan melakukan pilihan hiburan lainnya.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/7/20230 bahwa volume pembelian menggunakan kartu Mastercard melonjak 13,5% mnejadi US$1,84 triliun. Angka tersebut melebihi perkiraan analis rata-rata US$1,83 triliun yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
"Tiket pesawat yang dulu berharga US$800 untuk pergi ke luar negeri sekarang dijual dengan harga US$1.500, dan konsumen masih membelinya," kata Chief Financial Officer Sachin Mehra dalam sebuah wawancara. "Ada pertumbuhan upah yang kuat, masih ada tingkat tabungan yang tinggi, dan pasar di seluruh dunia berjalan cukup baik. Anda menyatukan semua hal itu dan Anda akan memiliki konsumen yang merasa cukup baik."
Pendapatan untuk kuartal tersebut naik 14%, membantu meningkatkan laba menjadi US$2,8 miliar, atau US$3 per saham. Angka tersebut melampaui rata-rata US$2,82 per saham yang disusun oleh Bloomberg.
Konsumen melebihi ekspektasi analis karena terus membelanjakan lebih banyak untuk perjalanan dan hiburan, bahkan satu tahun setelah pembatasan di era pandemi dicabut. CEO Mastercard Michael Miebach dalam pernyataannya, mengatakan bahwa pengeluaran terkait perjalanan ke luar negeri saat ini mencapai 154% dari tingkat pra-pandemi.
Akan tetapi, saham Mastercard tergelincir 2% menjadi US$394,50 di perdagangan New York pada Kamis. Mereka memperoleh 13% tahun ini, lebih dari kenaikan 2,4% untuk Indeks Keuangan S&P 500.
(bbn)
