“Kami terbuka untuk negara mana pun yang ingin membantu kami,” kata Brawner kepada wartawan di Manila.
Ajakan dari China ini dilakukan ketika Filipina dan AS meningkatkan aliansi pertahanan mereka yang membuat pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. memperluas akses pasukan AS ke situs militer Filipina dan menjadi tuan rumah latihan militer terbesarnya dengan negara tersebut awal tahun ini.
Di saat Beijing mencari hubungan pertahanan yang lebih dekat dengan Manila, Filipina pun mengeluhkan langkah-langkah yang dilakukan pihak China, yaitu mencegah nelayan Filipina menjelajah ke LCS.
Negara Asia Tenggara itu mengatakan awal bulan ini bahwa ada puluhan kapal penangkap ikan China yang berkerumun di selatan daerah perairan yang kaya minyak dan gas itu.
(bbn)