Pengiriman ini akan menjadi bagian penting dari impor untuk negara-negara seperti Zimbabwe dan Eritrea, tetapi hanya sebagian kecil dari penjualan Rusia.
“Rusia sedang mencoba untuk tetap memposisikan dirinya sebagai mitra yang baik hati untuk negara berkembang, mencoba untuk menutupi fakta bahwa mereka menghilangkan sekitar 2,5 juta ton biji-bijian per bulan dari pasar global,” kata Evghenia Sleptsova, ekonom senior di Oxford Economics.
Rusia kembali mencatatkan rekor volume ekspor gandum musim ini setelah panen raya membantu menciptakan kelebihan yang mendorong harga lokal ke level terendah dalam dua tahun.
Eritrea dan Mali termasuk di antara tujuh negara yang memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut Rusia untul hengkang dari Ukraina pada Februari. Republik Afrika Tengah dan Zimbabwe abstain sementara Burkina Faso tidak memberikan suara. Sementara itu, Somalia memilih untuk menuntut Rusia untuk tinggalkan Ukraina.
Somalia, Eritrea, dan Mali telah menerima pengiriman makanan dari Rusia selama setahun terakhir, demikian menurut data dari Logistic OS. Somalia mengimpor biji-bijian dari Ukraina di bawah kesepakatan itu sebelum runtuh.
Di Mali sedang terjadi pertempuran melawan militan jihad dan mengalami lonjakan jumlah orang yang membutuhkan makanan karena cuaca yang tidak menentu dan ketidakamanan yang disebabkan oleh pertempuran itu.
--Dengan asistensi Antony Sguazzin dan Katarina Hoije.
(bbn)