Logo Bloomberg Technoz

Panjang lebar lalu Petrus mengungkap terang lagi soal Tragedi Kudatuli pada 27 Juli 1996 silam tatkala PRD dijadikan kambing hitam oleh rezim Orde Baru. Namun sekarang Budiman malah malah mesra dan merapat ke calon presiden Prabowo Subianto.

"Saat itu kami, Budiman Sudjatmiko dan saya dan pengurus pusat mengeluarkan manifesto. Budiman berteriak dengan lantang mari kibarkan panji-panji kedaulatan rayat. Manifesto politik kami menyimpulkan bahwa satu, tidak ada demokrasi di Indonesia. Saat itu 30 tahun lebih kekuasaan Soeharto negara telah menghabat partisipasi politik rakyat. Hak partisipasi  politik rakyat dikekang dan dipasung oleh UU Politik dan Dwi Fungsi ABRI,” kata Petrus di gedung YLBHI, Jakarta pada Kamis (27/7/2023).

"Kami lalu diadili dengan dakwaan dinyatakan merongrong kekuasaan negara. Kami dinyatakan ingin menggulingkan pemerintahan. Kami dinyatakan ingin mengganti ideologi Pancasila. Kami diadili dijatuhkan hukuman dan diadili kurungan dalam penjara,” tuturnya.

Petrus dan Budiman kemudian dipenjara dan baru dibebaskan pada saat pemerintahan Gus Dur. Sayangnya empat orang teman mereka tidak dikembalikan. Sejarah kelam ini ditegaskan aktivis tersebut tak bisa hilang begitu saja. 

Namun jejak pengorbanan dan perjuangan itu kata Petrus ibarat ditiadakan saat Budiman bertemu dengan Prabowo Subianto yang dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan penculikan.

“Kantor kami juga dijarah kami dibawa dan disiksa. Budiman dan saya serta lainya menyaksikan rezim ini (Orde Baru) memenjarakan dengan kekerasan dengan aparatur militernya,” ucap dia.

Pertemuan Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko di Jakarta (Twitter Andre Rosiade)

Diketahui Prabowo Subianto untuk ketiga kalinya akan maju menjadi capres. Kembali mencoba peruntungan di Pemilu 2024, Prabowo kini lebih percaya diri dengan elektabilitas yang diukur lembaga survei tampak mengalami kenaikan.

Dari pemilu ke pemilu, dosa pelanggaran HAM dan penculikan di riwayat Prabowo memang menjadi momok. Tahun ini tetapi agak berbeda. Pentolan aktivis PRD dan korban penculikan Budiman Sudjatmiko justru datang ke kediaman Prabowo seakan tak segan lagi membuka diri untuk berjalan bersama.

"Itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis, rugi Indonesia kalau tidak bersatu, harus ada yang mencairkan, saya tidak mewakili partai saya bukan pejabat publik justru karena bukan siapa-siapa saya mulai mewakafkan diri untuk mencairkan itu," kata Budiman di rumah Prabowo di Jakarta (18/7/2023).

(ezr)

No more pages