Dia menjelaskan diversifikasi portfolio utang pemerintah juga semakin optimal. Hal itu tercermin dari dominasi investor dalam negeri serta penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah.
Ia pun menyebut sampai saat ini, peringkat kredit Indonesia masih terjaga pada peringkat layak investasi (investment grade).
"Kita dipelototi rating agency. Makanya kalau rating kita dibilang positive outlook, itu yang menggambarkan baik-baik saja dan sustainable. Kalau ugal-ugalan, enggak mungkin akan positif outlook," jelasnya.
(evs)
No more pages