Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat IT dari ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa nasabah perbankan selalu ada dalam posisi lemah jika dihadapkan dengan kejahatan siber, dimana mereka justru menjadi korban.

“Posisi konsumen memang lemah dalam hal ini kurang diberdayakan dan tidak mendapatkan pengetahuan cukup bagaimana mereka menjaga akun mereka rekening mereka,” papar dia kepada Bloomberg Technoz Kamis (27/7/2023).

Diketahui belum lama ini seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) asal Malang, Irwan Gema, kehilangan dana Rp549 juta dengan modus penipuan file APK.  Media lokal setempat melaporkan, Irwan mendapat kiriman file di WhatsApp dari orang tak dikenal pada 11 Juni 2023.

File tersebut tertulis dengan format dot pdf, namun ternyata adalah file APK atau file aplikasi android yang bodong. Dia kemudian membuka file tersebut yang kemudian langsung terinstal di HP. Kemudian muncul beberapa pesan SMS untuk mencoba masuk ke akun internet banking miliknya.

Sebenarnya Irwan memiliki beberapa akun bank, namun hanya satu akun yang berhasil diambil alih oleh pelaku. Diduga aplikasi yang terpasang itu merupakan jalan bagi pelaku untuk mendapat informasi dari HP milik korban dan akhirnya membobol aplikasi mobile banking milik korban dan memindahkan dana ke rekening penipu.

Pihak BRI menyatakan tidak bisa mengganti dana milik Irwan Gema karena dianggap membocorkan data transaksi perbankan ke pihak lain yang tidak bertanggungjawab. Aplikasi ilegal yang terinstal tersebut membuat data-data penting korban bocor atau dapat terakses oleh pelaku, seperti kode OTP yang dikirimkan melalui SMS.

Menurut Heru Sutadi, dalam modus social engineering, pelaku mengirimkan informasi-informasi yang seolah penting seperti undangan, "Kalau klik itu akun kita bisa diambil alih orang lain ujungnya karena banyak dompet digital dan rekening yang uangnya dicuri bahkan dihabisi,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa masyarakat harus berhati-hati untuk menjaga OTP dan mewaspadai modus yang digunakan. Nasabah harus bekerjasama dengan semua pihak seperti pemerintah dan instansi bilamana ada upaya-upaya modus kejahatan. 

“Masyarakat juga harus memiliki kesadaran lebih cerdas lebih, berdaya lagi, jangan membagi password kita pada pihak lain dan jangan percaya begitu saja,” katanya.

(wep)

No more pages