Saham-saham LQ45 yang tercatat drop harganya adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) turun 35 poin (5,1%) ke posisi Rp650/saham, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) kehilangan 160 poin (4,1%) ke posisi Rp3.720/saham, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 65 poin (3,3%) ke posisi Rp1.910/saham.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) meraih laba bersih mencapai Rp1,02 triliun pada semester I-2023, meningkat 14,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% yoy menjadi Rp4,13 triliun. Adapun rasio rentabilitas MTEL ikut meningkat, Return on Asset (ROA) menjadi 3,6% dari sebelumnya 3,2% dan Return on Equity (ROE) mencapai 6,2% dari sebelumnya 5,3%.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 4,95% yoy menjadi Rp56,15 triliun pada semester I-2023. HMSP juga berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan, menjadi Rp3,75 triliun, melesat naik 23% dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp3,05 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada Juni 2023 sejumlah Rp8.372,6 triliun. Pencapaian tersebut naik 6,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan uang beredar terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,1% yoy. Juga dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 7,7% yoy, setelah tumbuh 9,5% yoy pada bulan sebelumnya sejalan dengan penyaluran kredit produktif.
Untuk pasar saham Asia bergerak menguat pada sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong melesat naik 1,41%, indeks Strait Times Singapore naik 0,91%, indeks Nikkei 225 menguat 0,68%, indeks Kospi terapresiasi 0,44% dan indeks Shanghai turun 0,20%. Sementara itu Dow Jones Index Future naik 0,16%.
Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Gubernur The Fed, Jerome Powell kemungkinan masih akan kembali menaikkan suku bunga namun semua tergantung pada data-data yang akan masuk ke depannya.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, kenaikan seperempat poin persentase yang diambil dengan suara bulat itu mendorong kisaran target untuk suku bunga acuan Fed Fund Rate menjadi 5,25% hingga 5,5%, level tertinggi dalam 22 tahun.
Powell menegaskan kembali bahwa jalan Bank Sentral masih panjang untuk mengembalikan inflasi ke target 2%. Kendati demikian para petinggi The Fed menolak untuk menjelaskan kapan suku bunga mungkin akan naik lagi. Masih akan ada sejumlah laporan ekonomi sebelum pertemuan The Fed berikutnya pada September mendatang.
“Semua informasi itu akan menginformasikan keputusan kami saat kami memasuki pertemuan itu,” katanya.
“Sangat mungkin bahwa kami akan menaikkan (tarif) lagi pada pertemuan September, jika data diperlukan. Dan saya juga akan mengatakan bahwa mungkin saja kami akan memilih untuk tetap teguh pada pertemuan itu,"
(fad)