Volume penjualan Nestle negatif selama empat kuartal berturut-turut, karena pembeli menolak keras harga yang lebih tinggi dan memiliki membeli lebih sedikit produk bermerek. Schneider mengatakan, ia yakin volume dan campuran produk yang dijual akan meningkat di sisa tahun ini karena Nestle akan meningkatkan pengeluaran untuk pemasaran.
Perusahaan juga berjuang dengan kendala kapasitan sumber daya di Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada produk-produk seperti produk makanan hewan Purina, krimer, dan air kemasan Perrier.
Dalam pernyataannya, Schneider juga mengatakan bahwa margin kotor atau gross margin akan melebar di paruh kedua setelah penurunan dalam enam bulan pertama tahun ini.
Schneider kemudian menambahkan, ia berharap dapat menyelesaikan peninjauan stategis untuk Palforzia, obat alergi kacang, di paruh kedua. Nestle sedang mempertimbangkan beberapa opsi, dan awalnya berharap dapat menyelesaikan proses tersebut di paruh pertama.
Bloomberg sebelumnya telah melaporkan awal bulan ini, mengutip dari sejumlah sumber, bahwa Nestle sedang mempertimbangkan untuk menjual bisnis tersebut ke grup Swiss Stallergenes Greer.
Schneider telah mengakuisisi pembuat Palforzia seharga US$2,6 miliar pada tahun 2020, yang merupakan salah satu langkah terbesarnya di bidang kesehatan sejak 2017. Akan tetapi, bisnis tersebut berkinerja buruk.
Sebelumnya, pertumbuhan penjualan Nestle diperkirakan sebesar 6%.
(bbn)