Logo Bloomberg Technoz

Sebagai informasi, hingga Juni 2023, total pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia telah mencapai 17,54 juta pelanggan. Angka ini lebih tinggi dari jumlah investor pasar modal yang hanya mencapai 11,23 juta.

Sepanjang semester I-2023, sebenarnya transaksi kripto di Indonesia mengalami penurunan dengan hanya mencapai Rp66,44 triliun. Angka ini lebih rendah hingga 68,65% dibandingkan Semester pertama tahun sebelumnya.

Meski demikian, pemerintah tetap ingin memberikan jaminan kepada perdagangan kripto yang dinilai memiliki masa depan yang kuat. Penurunan perdagangan Kripto lebih sebagai dampak wajar dari potensi krisis likuiditas rendah yang berdampak negatif pada stabilitas harga dan efisiensi pasar, serta tekanan jual melonjak yang menyebabkan harga aset kripto terkoreksi.

“Namun demikian, dari sisi pemanfaatan teknologi blockchain, semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, dan Twitter yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain dalam kegiatan usahanya. Hal ini membuktikan bahwa ke depan perkembangan perdagangan fisik aset kripto masih cukup menjanjikan,” ungkap Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Didid Noordiatmoko.

(ibn/frg)

No more pages