Indonesia sedang mengupayakan swasembada beras, dan penurunan produksi yang signifikan dapat mengancam tujuan tersebut. Tahun ini, negara mengizinkan Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 500.000 ton. Pemerintah menilai penambahan impor perlu dilakukan untuk menjaga harga pangan, terutama menjelang Pemilu 2024.
Di luar Indonesia, cuaca panas dan kering juga berdampak pada penanaman padi di Thailand dan Vietnam. Sementara pembatasan ekspor yang dilakukan oleh India dipicu oleh kekhawatiran inflasi domestik dan curah hujan yang tidak merata.
Akan tetapi, pemerintah Indonesia mengatakan pekan ini bahwa negara tetap yakin produksi dapat mencapai target, dan akan memiliki cadangan beras yang cukup. Bulog telah menimbun 740.000 ton beras, dan akan membeli tambahan volume dari petani lokal untuk meningkatkan persediaan menjadi 1,2 juta ton pada akhir tahun.
Sementara itu, sekitar 800.000 ton beras impor telah tiba di Indonesia. Awaludin Iqbal, sekretaris Bulog mengatakan via SMS bahwa pembelian selanjutnya sebanyak 300.000 ton akan menyusul. Sebagian besar kargo berasal dari Thailand dan Vietnam.
(bbn)