Target kenaikan terdekat ada di US$ 136,7/ton. Jika tertembus, maka terbuka ruang menuju US$ 158,87/ton.
Target harga paling optimistis adalah US$ 246,03/ton.
Permintaan China Dongkrak Harga
Secara fundamental, kenaikan harga batu bara ditopang oleh tingginya permintaan, terutama dari China. Berdasarkan catatan International Energy Agency (IEA), China adalah negara konsumen batu bara terbesar di dunia.
Sejak 2011, China mengonsumsi lebih dari separuh batu bara dunia. Pada 2020, porsi konsumsi China mencapai 56%.
Oleh karena itu, permintaan dari China akan sangat menentukan harga batu bara.
Tahun ini, China memupuk pasokan batu bara untuk pembangkit listrik. Sebab, China tidak ingin pemadaman listrik (blackout) seperti tahun lalu terulang lagi.
Mengutip Bloomberg News, Wakil Sekretaris Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China Ou Hong mengungkapkan cadangan batu bara di pembangkit listrik mencapai 198 juta ton. Ini adalah rekor tertinggi.
“Kontrak jangka panjang akan menambah pasokan batu bara menjadi semakin memadai,” tegasnya.
(aji)