Perusahaan bertaruh pada Reels, yang fiturnya mirip dengan sang pesaing yaitu TikTok, untuk menarik lebih banyak perhatian ke jejaring sosialnya, Facebook dan Instagram.
Format ini mampu meningkatkan penggunaan di platform media sosial itu, dan membantu menarik pengiklan sehingga menghidupkan kembali pengeluaran perusahaan setelah pengetatan anggaran di seluruh industri pada tahun 2022.
Meta sebelumnya melakukan PHK besar-besaran. Ribuan pekerja di-PHK. Periode itu disebut Chief Executive Officer (CEO) Mark Zuckerberg sebagai “tahun efisiensi”. Para investor pun menghargai strategi ini, menyebabkan harga saham perusahaan naik lebih dari dua kali lipat sepanjang 2023.
Meta juga berinvestasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Lewat AI, Meta akan membuat rekomendasi —baik untuk konten maupun iklan—yang lebih disesuaikan dengan minat pengguna.
Pencapaian laba bersih pada kuartal kedua Meta sebesar US$7,8 miliar. Ini setara dengan US$2,98/saham. Angka itu melampaui estimasi analis rata-rata US$2,92/saham. Produk Meta setiap harinya memiliki lebih dari 3 miliar pengguna tetap, demikian menurut perusahaan.
Saham Meta naik US$325 dalam perdagangan yang diperpanjang, setelah ditutup pada US$298,57.
Investasi dalam AI—serta upaya pengembangan virtual reality— semakin mahal, meskipun telah diminta untuk efisiensi. Meta mengatakan total investasi mencapai US$88 miliar hingga US$91 miliar pada tahun ini, lebih besar dari proyeksi sebelumnya.
Divisi Reality Labs, yang bertanggung jawab untuk mewujudkan visi Zuckerberg untuk metaverse, akan mengalami kerugian “teramat besar” dibandingkan tahun lalu, kata perusahaan, mengutip biaya pengembangan produk dan pengembangan teknologi.
“Meskipun Meta mungkin lebih jarang berbicara tentang metaverse akhir-akhir ini, Meta masih bertekad untuk membuat metaverse menjadi kenyataan, dan kerugian besar-besaran di divisi Reality Labs bertambah,” Debra Aho Williamson, seorang analis Insider Intelligence.
Sementara itu, produk media sosial Meta yang sudah mapan terus tumbuh dengan laju yang melambat. Meta terus mencari cara agar pengguna lebih banyak menghabiskan waktu di produk media sosialnya, sambil mengupayakan usaha-usaha baru.
Threads jadi salah satu produk Instagram baru, dengan maksud sebagai pesaing Twitter. Dalam beberapa hari pertama setelah diluncurkan, Threads mendapatkan jumlah pengguna hingga 100 juta pengguna, meskipun sejak saat itu perusahaan kesulitan untuk menarik semua pengguna tersebut untuk kembali ke platform itu, demikian menurut perkiraan perusahaan analisis web Similarweb.
Threads masih bebas dari iklan sampai dengan hari ini, namun hal ini dapat meningkatkan bisnis dalam jangka panjang. Mark Mahaney, analis dari Evercore, memperkirakan bahwa Threads dapat menghasilkan US$8 miliar pendapatan tahunan selama dua tahun ke depan dan menjangkau hampir 200 juta pengguna aktif harian.
Zuckerberg menegaskan pihaknya tidak akan menambahkan iklan ke Threads sampai mencapai 1 miliar pengguna.
(bbn)