"Kami akan bekerja sama dengan penyelidikan itu."
Para pejabat di pemerintahan Biden baru-baru ini memberi tahu anggota Kongres AS tentang keputusan untuk membagikan bukti itu, demikian menurut seorang sumber di pemerintahan.
"Kami tidak akan membahas secara spesifik tentang kerja sama apa pun, yang konsisten dengan praktik pengadilan dalam menangani permintaan kerja sama secara rahasia," kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Rabu.
“Secara lebih luas, kami akan terus bekerja dengan Ukraina dan negara-negara lain untuk mengungkap kejahatan perang dan kekejaman lain yang dilakukan pasukan dan pejabat Rusia agar dunia melihat.”
Tim investigasi gabungan yang terdiri dari beberapa otoritas kehakiman Eropa dibentuk pada tahun 2022. Tim ini dikerahkan ke Ukraina untuk mengumpulkan bukti dugaan kejahatan Rusia yang termasuk dalam yurisdiksi pengadilan.
Pasukan Rusia telah dituduh menargetkan warga sipil dan melakukan kekejaman di sejumlah kota Ukraina, seperti Bucha, di mana ada bukti kuburan massal, penyiksaan, dan eksekusi yang telah dilaporkan.
The New York Times, yang pertama kali melaporkan berita tentang perintah Biden ini, menuliskan bahwa badan intelijen AS telah mengumpulkan rincian tentang pejabat Rusia yang sengaja menyerang infrastruktur sipil di Ukraina dan mendeportasi anak-anak Ukraina. Beberapa detail telah diberikan kepada ICC.
(bbn)