Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Basarnas periode 2021-2023 Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi (HA) ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan suap pengadaan barang dan jasa. Henri menjadi pesakitan korupsi setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan yang menjaring 11 orang di Jakarta dan Bekasi.

KPK menduga selama menjabat, Henri Alfiandi dan tangan kanannya yakni Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas RI, Letkol Adm Afri Budi Cahyanto sejak 2021 mengepul uang fee dari banyak perusahaan pemenang tender di lingkungan Basarnas. KPK menetapkan lima orang tersangka dari hasil OTT termasuk Henri dan Afri. Sementara tiga orang lainnya merupakan pihak swasta yang merupakan pucuk pimpinan perusahaan pemenang tender.  Penyidikan hingga penetapan tersangka terkait pengadaan barang dan jasa alat pendeteksi korban reruntuhan.

Lalau bagaimana sepak terjang dan profil Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi?

Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi menjabat sebagai Kepala Basarnas periode 2021-2023. Dia dilantik oleh Menhub Budi Karya Sumadi pada 4 Februari 2021. Henri menggantikan Marsekal Madya TNI Purn. Bagus Puruhito yang menjabat sejak 2019.

Diketahui penggantian Henri Alfiandi menjadi Marsya Kusworo sebagai Kepala Basarnas baru dilakukan pada bulan ini oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Panglima TNI memutasinya menjadi Pati Mabes TNI dalam rangka pensiun.