Dalam aturan tersebut, nilai TKDN gabungan untuk sistem rumah surya atau solar home system ditetapkan sebesar 53,07% dan untuk modul PLTS terpusat atau komunal sebesar 43,85%.
“Ujung-ujungnya ini kita mesti tanya kita mau hidup dalam kemunafikan angka-angka [komitmen investasi] yang sekiranya bombastis, tetapi tidak ada yang benar atau rangkul lah kami pengguna PLTS atap agar Indonesia bisa maju lebih cepat kepada yang sudah dicanangkan pada cetak biru bertahun-tahun silam,” katanya.
Pemerintah belakangan tengah berburu investor rantai pasok panel surya, guna mencapai target pengembangan industri PLTS terintegrasi di dalam negeri.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah tengah gencar mencari peluang kerja sama dengan calon investor asing untuk membangun proyek yang bakal diluncurkan pada akhir Juli atau awal Agustus oleh Presiden Joko Widodo itu.
“Saya pikir akan ada pengumuman besar untuk meluncurkan industri tenaga surya terintegrasi oleh Presiden akhir bulan ini atau awal bulan depan. Kami melihat Indonesia mungkin akan menjadi yang terbesar di kawasan Asean untuk memiliki energi tenaga surya terintegrasi guna mendukung target 23% [bauran] energi terbarukan dan NZE [emisi nol] pada masa depan,” ujar Dadan dalam acara Indosolar Expo 2023, Selasa (25/7/2023).
Dadan belum dapat mengelaborasi negara mana yang sudah sepakat mengucurkan modalnya untuk membangun industri tenaga suraya terintegrasi di Indonesia.
Akan tetapi, belum lama ini, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) SEG Solar Inc bersama ATW Group (mitra Indonesia) akan segera membangun industri pembuatan panel surya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah. Nilai investasinya mencapai US$500 juta.
Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Prakerja Sama antara SEG Solar Inc bersama ATW Group dengan KITB di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC, akhir Juni.
"Penandatanganan kerja sama ini adalah sebuah bentuk upaya dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi dan juga proses awal dalam rangka mendorong keterbukaan antara kita dengan Pemerintah Amerika Serikat," kata Bahlil.
SEG Solar melalui perusahaan patungannya dengan ATW Group memperkirakan bisa menyerap tenaga kerja hingga 2.000 orang.
(krz/wdh)