Bloomberg Technoz, Jakarta – Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memastikan proyek kereta cepat Jakarta—Surabaya tidak lagi termasuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan rampung hingga 2024.
Ketua KPPIP Wahyu Utomo menjelaskan penghapusan proyek tersebut dari daftar PSN disebabkan oleh tingginya biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi. Kendati demikian, dia tidak membeberkan perkiraan dana yang dibutuhkan untuk proyek kereta cepat Jakarta—Surabaya itu. Sebagai perbandingan, biaya kereta cepat Jakarta—Bandung saja mengalami pembengkakan dari target Rp86,67 triliun menjadi sekitar Rp114,24 triliun.
Selain itu, lanjut Wahyu, pembangunan kereta cepat Jakarta—Surabaya juga membutuhkan waktu yang panjang dan kemungkinan tidak akan rampung pada 2024.
"Itu kan [proyek kereta cepat Jakarta—Surabaya] enggak bisa selesai [pada 2024]. Pembiayaannya saja belum. Waktu itu memang teman-teman itu memasukkan supaya ada percepatan dalam kajian. Nah itu sudah dilakukan, tetapi Kementerian Perhubungan kan belum mempresentasikan. Itu kan tidak kecil cost-nya. Waktunya juga pasti panjang itu. Putusannya juga [belum ditentukan] apakah itu mau kereta cepat, atau kereta semicepat, atau seperti apa," kaya Wahyu di sela acara Sewindu PSN, Rabu (26/7/2023).
Wahyu juga menyebutkan, hingga saat ini bentuk pasti dari proyek tersebut juga masih belum terkonfirmasi. Dia mengatakan infrastruktur pendukung kereta api lokal kini sudah makin berkembang, sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat.
Dalam kaitan itu, dia mengatakan keputusan final terkait dengan penghapusan proyek kereta Jakarta—Surabaya tersebut dari daftar PSN akan dibahas dalam rapat yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam waktu dekat.

Kajian Belum Jelas
Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada studi kelaikan atau feasibility study terkait dengan proyek kereta cepat Jakarta—Surabaya. Selain itu, perkiraan dana proyek dan skema pembiayaan juga belum dibahas oleh pihak-pihak terkait.
"Mungkin sekarang sedang dibahas secara internal. Terus mereka melihat proyek ini besar dan tidak bisa cepat pengerjaannya [sehingga terpaksa dihapus dari daftar PSN 2024]," jelasnya.
(ibn/wdh)