Bloomberg Technoz, Tangerang Selatan – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN tengah menghitung potensi biaya yang harus ditanggung perseroan untuk mentransmisikan gas melalui jalur pipa Cirebon—Semarang (Cisem).

Direktur Utama PGN Arief Setyawan Handoko mengonfirmasi beberapa anak usaha perseroan telah mengikuti lelang terbatas untuk transmisi gas Cisem Tahap I jalur Semarang—Batang, yang pembangunannya sudah dimulai sejak Mei tahun ini. 

Dalam hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya membuka harga layanan transmisi gas (toll fee) sekitar US$0,25—US$0,27 per MMBtu. Namun, PGN mengaku masih mengalkulasi penawaran tarif tersebut.

“Kami lagi menghitung dan lagi berjuang [agar tarifnya tidak memberatkan]. Kami sebagai BUMN, agar tidak rugi, ya harus menghitung-hitung. Misal [tarifnya] US$0,25—US$0,27 per MMBtu itu tidak cukup, maka kami akan ngomong ke ESDM. Kami lagi menghitung-hitung itu menguntungkan atau tidak,” ujarnya di sela IPA Convex 2023, Rabu (26/7/2023).

Adapun, kata Arief, anak usaha PGN yang mengikuti lelang terbatas untuk menjadi transporter gas di Cisem I mencakup PT Pertagas Niaga, PT PGAS Solution (Pgassol), dan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas).