Logo Bloomberg Technoz

Dalam skenario paling pesimistis, harga emas bisa anjlok ke US$ 1.882,89/ons.

Harga Emas (Sumber: Bloomberg)

Dalam waktu dekat, risiko bagi harga emas datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS). Dini hari nanti waktu Indonesia, The Federal Reserve akan mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Keputusan (Federal Open Market Committee/FOMC).

Pasar memperkirakan Ketua Jerome Powell dan kolega akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,25-5,5%. Berdasarkan CME FedWatch, probabilitasnya mencapai 98,9% alias hampir pasti.

Kenaikan suku bunga acuan menjadi sentimen negatif bagi emas. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Berinvestasi di emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

(aji)

No more pages