Bloomberg Technoz,  Jakarta – Pertamina Group menjajaki peluang memproduksi hidrogen hijau dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dimulai dengan memperbanyak portofolio instalasi solar panel di beberapa wilayah kerja migas milik perseroan.

Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting mengatakan saat ini perusahaan mulai memperbanyak instalasi PLTS di beberapa wilayah kerja utama Pertamina, sejalan dengan rencana grup untuk masuk ke bisnis energi baru seperti biodiesel, bioenergy, dan hidrogen.

“Satu hal yang kami lihat nantinya [adalah] bagaimana PLTS ini mengarah ke [produksi] green hydrogen. Pertamina punya kepentingan sangat besar di sini karena kita lihat proses transisi ke sini paling mudah,” ujarnya di sela Solar Summit 2023, Rabu (26/7/2023).

Sekadar catatan green hydrogen atau hidrogen hijau adalah hidrogen yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, bayu, atau air (hidro).

Saat ini Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan proyek pilot pengembangan hidrogen hijau di wilayah kerja panas bumi Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari. Dalam jangka panjang, ditargetkan produksi dari seluruh wilayah kerja geothermal mencapai 8,6  ton per hari.