Secara fundamental, kenaikan harga nikel ditopang oleh ekspektasi menipisnya pasokan. Laporan McKinsey & Co mengungkapkan, pasokan nikel akan mengalami defisit 10-20% pada 2030. Tidak hanya nikel, logam lain seperti tembaga, kobalt, litium, iridium, dan timah juga akan mengalami kelangkaan.
Saat ini ada sekitar 500 tambang kobalt, tembaga, litium, dan nikel. Butuh tambahan 76% menjadi hampir 900 untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi, lanjut laporan McKinsey.
Kelangkaan logam-logam tersebut, tambah riset McKinsey, akan menyebabkan emisi gas rumah kaca bertambah 400-600 juta ton pada 2030. Oleh karena itu, McKinsey merekomendasikan investasi di penambangan, pengolahan, dan pemurnian ditambah US$ 3-4 triliun sampai 2030.
(aji)
No more pages