Sementara terkait AI, Microsoft berharap peningkatan pendapatan secara bertahap.
CEO Satya Nadella telah meluncurkan serangkaian program AI baru, berdasarkan model dari OpenAI, untuk sebagian besar lini produk utama Microsoft. Dia juga mengatakan ada permintaan yang kuat untuk layanan berbasis internet yang memungkinkan pelanggan menggunakan teknologi OpenAI.
Akan tetapi, perangkat Office milik Microsoft dengan komponen AI masih belum tersedia secara luas. Pengeluaran keseluruhan untuk layanan Azure dan aplikasi Office berkurang setelah upaya beberapa tahun untuk meningkatkan investasi perusahaan.
Pandangan perusahaan terhadap Azure yang lesu menghambat sejumlah harapan bahwa penawaran baru dapat membangkitkan pertumbuhan dalam bisnis yang memicu kebangkitan perusahan selama dekade terakhir, meskipun melambat dalam beberapa tahun terakhir.
“Meskipun Microsoft berada di posisi yang lebih baik untuk memonetisasi investasi AI baru dibandingkan penyedia cloud lainnya, kami pikir Microsoft masih membutuhkan beberapa kuartal untuk memulai pertumbuhan itu,” kata analis Bloomberg Intelligence, Anurag Rana.
Sementara itu, saham Microsoft jatuh serendah US$335 dalam perdagangan yang diperpanjang mengikuti laporan dan perkiraan, setelah ditutup pada US$350,98 di New York. Saham naik sebanyak 18% dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni, melampaui kenaikan 8,3% pada Indeks S&P 500 di periode tersebut. Pekan lalu, saham Microsoft mencapai rekor tertinggi setelah muncul harapan tinggi untuk produk AI baru.
Chief Financial Officer Microsoft Amy Hood dalam panggilan konferensi, mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan Azure untuk kuartal pertama tahun fiskal 2024, yang berakhir pada September, akan menjadi 25% hingga 26%, tidak temasuk dampak fluktuasi mata uang.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan Azure melonjak 42% dan naik 48% pada kuartal pertama tahun fiskal 2022.
Hood mengatakan tingkat pertumbuhan Azure baru-baru ini melampaui perkiraannya. Ia mengatakan “cukup senang dengan angka itu.”
Dalam panggilan telepon, Nadella mengatakan penjualan Azure pada 2023 mewakili lebih dari setengah total pendapatan terkait cloud senilai US$110 miliar. Ini adalah pertama kali Azure mencatat pencapaian tersebut. Kondisi ini juga menandai peningkatan pendapatan Azure senilai US$34miliar dari tahun fiskal 2022.
Beberapa pertumbuhan tersebut didorong oleh Azure OpenAI, layanan cloud Microsoft untuk bisnis yang ingin menggunakan kecerdasan buatan OpenAI. Penawaran tersebut kini memiliki 11.000 pelanggan, kata Nadella dalam panggilan konferensi setelah laporan pendapatan kuartal keempat.
“Saya sangat terdorong dengan kecepatan adopsi alat AI kami,” kata Hood dalam wawancara tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (26/7/2023) Microsoft mengatakan laba perusahaan pada periode yang berakhir 30 Juni adalah US$2,69 per saham, dan penjualan naik 8% menjadi US$56,2 miliar. Di kuartal keempat fiskal, menurut survei Bloomberg, analisi rata-rata memperkirakan US$2,56 per saham dalam pendapatan, dan US$55,5 miliar dalam penjualan.
Pertumbuhan penjualan tahunan turun menjadi 7% pada tahun 2023, setelah lima tahun berturut-turut meningkat di atas 10%. Microsoft memecat 10.000 pekerja pada Maret, termasuk di bisnis utama seperti Azure dan perangkat lunak keamanan. Pada Juli, Microsoft kembali melakukan PHK walaupun di angka yang lebih sedikit.
(bbn)