Pendapatan pada periode tersebut naik 12% menjadi US$8,1 miliar, melebihi angka US$8,06 miliar yang diprediksi para analis. Laba bersih yang disesuaikan sebesar US$4,5 miliar atau US$2,6 per saham, lebih baik 5 sen dari perkiraan.
Sementara itu, saham Visa tergelincir 3% menjadi US$238,06 dalam perdagangan yang diperpanjang pada pukul 6.57 malam waktu New York. Saham telah naik 15% tahun ini pada penutupan perdagangan reguler.
Pekan lalu, American Express Co. mengatakan mengalami peningkatan 8% selama tiga bulan hiingga Juni, kenaikan terlemah dalam lebih dari dua tahun. Hasil penjualan dijadwalkan untuk dilaporkan oleh Mastercard sebelum pasar AS dibuka pada hari Kamis (27/7/2023).
Chief Executive Officer Visa, Ryan McInerney, mengatakan via panggilan konferensi dengan para analis bahwa Visa mencapai kesepatakan kerja sama kartu kredit selama kuartal terakhir dengan Breeze Avitiation Group dan Allegiant Travel Co., juga perusahaan milik konglomerat India Adani Group. Kerja sama ini akan memberikan Visa akses transaksi pembayaran besar untuk 400 juta pelanggan melalui Bandara Adani dan layanan perjalanan secara online.
Hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan dapat meredakan kekhawatiran investor bahwa transaksi menggunakan kartu kredit Visa akan berkurang karena bank sentral terus menaikkan suku bunga.
“Kami tidak melihat adanya perlambatan,” tambah Prabhu. “Kami melihat stabilitas hampir di mana-mana, dan saya rasa konsumen akan tetap menguat di mana saja, tidak hanya di US,”.
(bbn)