“Jadi yang paling kompetitif di antara data-data yang kita temukan adalah Ganjar melawan Anies,” lanjut Saiful.
Berdasarkan survei tersebut, menurut Saiful karena itu tiga tokoh politik tersebut sangat mungkin akan bertarung maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, jika melihat dari data statistik, Ganjar tingkat keterpilihannya sangat signifikan selisihnya dengan Anies dan Prabowo. Namun demikian dia juga menyebut persaingan antara Prabowo dan Anies juga cukup ketat sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi putaran kedua dalam Pemilu 2024 ini.
“Jadi kemungkinan dilihat dari signifikannya, pilpres satu putaran tidak mungkin kalau dilihat dari distribusi suara pemilih yang hampir seimbang di antara 3 calon ini,” katanya.
“Kita melihat Ganjar signifikan selisihnya unggul terhadap Anies dan Prabowo. Yang kedua antara Prabowo dan Anies Baswedan, itu cukup ketat. Selisihnya tidak terlalu signifikan secara statistik,” sambungnya.
Selain itu dia memprediksi bahwa apabila tingkat popularitas Ganjar dan Anies ini sama maka persentase kemungkinan pada Ganjar akan naik menjadi 52,4%, dan Anies jadi 39,5%. Apabila demikian maka presentase ini menunjukkan bahwa jika terjadi putaran kedua maka Ganjar akan lebih unggul dari Anies.
“Tapi kalau sudah ada keseimbangan sosialisasi, kemungkinan Ganjar 52,4% sementara Anies 39,5%. Data ini menunjukkan bahwa dilihat dari probabilitasnya, pada putaran kedua, Ganjar akan unggul," ujar dia.
(ibn/ezr)