“Keputusan untuk menjual partisipasi kami di Masela PSC sejalan dengan fokus kami pada alokasi modal yang disiplin,” kata Zoë Yujnovich, Direktur Gas dan Hulu Terintegrasi Shell dalam pernyataan tersebut.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan, terutama Pemerintah Indonesia atas dukungan mereka selama proses penjualan. Shell tetap aktif di Indonesia dan terus berkontribusi dalam perjalanan transisi energi negara," sambungnya.
Selain itu, Shell melaporkan transaksi efektif tersebut sudah berjalan sejak Januari 2023. Mereka juga menargetkan transaksi divestasi itu rampung tahun ini seiring dengan upaya perusahaan untuk mengalihkan alokasi investasi di sisi hulu migas.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, akusisi Blok Masela dilakukan demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.
“Selain mengelola lapangan eksisting maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela,” ungkap Nicke dalam keterangan resminya.
Nicke menjelaskan bahwa kedepannya Lapangan Abadi Blok Masela berpotensi bakal menyerap hingga 10.000 tenaga kerja. Selain itu, pengembangan Blok Masela diharapkan dapat membantu percepatan pengembangan area lokal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat menyerap tenaga kerja lokal.
(ibn/wdh)