Logo Bloomberg Technoz

Inflasi AS Mereda, The Fed Tak Perlu Agresif Naikkan Bunga

Hidayat Setiaji
13 January 2023 12:09

Gedung The Federal Reserve/The Fed (Sumber: Bloomberg)
Gedung The Federal Reserve/The Fed (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju inflasi Amerika Serikat (AS) sudah melewati puncaknya dan melambat secara konsisten. Hal ini bisa membuat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) punya ruang untuk setidaknya memperlambat laju pengetatan moneter.

US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) di AS pada Desember 2022 tercatat 6,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Ini adalah laju paling lambat dalam lebih dari setahun terakhir.

Sementara inflasi inti (yang mengeluarkan komponen makanan dan energi) ada di 5,7% yoy. Ini adalah yang paling lambat dalam setahun terakhir.

Laju Inflasi AS (Sumber: Bloomberg)

Menanggapi rilis data tersebut, Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sudah cukup. Hal serupa dinyatakan oleh Susan Collins, Presiden The Fed Boston.

“Termasuk untuk mengarahkan (kebijakan moneter) lebih rinci lagi ketika kami berupaya menekan laju inflasi,” sebut Thomas Barkin, Presiden The Fed Richmond.