Dengan dukungan yang signifikan dari investor lama dan baru, Northstar menargetkan penutupan putaran pendanaan kedua NSV I pada kuartal pertama tahun 2023 senilai $120 juta atau Rp1.8 triliun. Sementara penggaalangan dana ketiga (dan kemungkinan terakhir), diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan 2023 dan ditutup dengan nilai $150 juta atau lebih.
NSV I mendapat dukungan kuat dari berbagai kelompok investor global, termasuk dari Sovereign Wealth Fund, investor institusional, perusahaan keluarga dan individu berpenghasilan tinggi. Dengan penutupan pertama NSV I, Grup Northstar sekarang mengelola modal komitmen sebesar $2,6 miliar.
Jejak Northstar di Indonesia
Northstar berdiri pada tahun 2003 hasil kolaborasi dua rekan bisnis yakni Patrick Walujo dan Glenn Sugita. Lembaga keuangan yang berbasis di Singapura itu dikenal sebagai investor startup tahap akhir dan/atau korporasi dengan ukuran tiket investasi mencapai $20 juta. Pada akhir tahun 2021 lalu, perusahaan juga baru mengumumkan penutupan dana "flagship" Northstar Equity Partners V Limited dengan nilai komitmen $590 juta atau sekitar Rp8,3 triliun.
Rekam jejak Northstar di dunia investasi semakin banyak setelah menjadi salah satu investor awal Gojek. Di Indonesia sendiri, perusahaan telah berinvestasi setidaknya di sepuluh perusahaan. Selain GOTO, emiten publik yang dimiliki oleh Northstar termasuk BFI Finance Indonesia (BFIN), Bundamedik (BMHS) dan Bank Artos (ARTO)--yang kini menjadi Bank Jago.
Pada bulan April lalu, Northstar memimpin pendanaan seri A perusahaan konten audio on-demand NOICE yang membukukan total $22 juta atau setara Rp316 miliar Rupiah diikuti oleh para investor sebelumnya, yaitu Alpha JWC, Go-Ventures, dan Kinesys.
(mar/evs)