Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia mengoreksi turun proyeksi pertumbuhan kredit nasional dari 10%-12% menjadi 9%-11% tahun ini. Proyeksi tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur BI Selasa (25/7).

BI melaporkan penyaluran kredit perbankan pada Juni 7,76% dibandingkan Mei sebesar 9,39%.

Perry mengatakan BI berkomitmen terus mendorong penyaluran kredit pembiayaan dari sisi penawaran perbankan dalam negeri melalui kebijakan insentif likuiditas makro prudensial yang akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit lebih tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

"Khususnya sektor hilirisasi baik Minerba, Pertanian, Peternakan dan perikanan, sektor perumahan termasuk perumahan rakyat, sektor pariwisata dan pembiayaan inklusif termasuk UMKM, KUR dan ultra mikro serta ekonomi keuangan hijau," ujar Perry.

Kendati demikian menurut hasil stress tes BI, lanjut Perry ketahanan perbankan masih menunjukan kondisi yang kuat.