Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi perhatian utama pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Kinerja positif yang ditampilkan dalam laporan keuangan berefek secara langsung kepada saham BBCA yang tengah menguat 1,65% menjadi Rp9.250/saham.

Hingga perdagangan awal sesi II pada Selasa (25/7/2023) total volume perdagangan saham BBCA mencapai 70,94 juta saham dengan nilai transaksi senilai Rp655,28 miliar.

Pergerakan Saham BBCA pada Sesi II Selasa (25/7/2023) (Bloomberg)

Menariknya, investor asing gemar mengoleksi saham BBCA dengan total nilai pembelian bersih (net buy) mencapai sebesar Rp237,52 miliar, hanya pada perdagangan bulan Juli. Dalam tahun berjalan, BBCA gencar diburu investor asing hingga mencapai Rp2,91 triliun.

Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBCA pada angka Rp9.899/saham dalam 12 bulan kedepan, atau potensial Rp9.900/saham. Dengan 19 analis merekomendasikan peringkat “Buy” untuk saham BBCA.

Salah satunya adalah Samuel Sekuritas yang merekomendasikan Beli saham BBCA dengan target harga Rp10.300/saham.

Optimisme penguatan harga saham BBCA dipicu oleh pencapaian laporan keuangan Perseroan yang lebih tinggi pada kinerja sepanjang semester I-2023.

Ditambah lagi, dengan manajemen BBCA yang optimis pertumbuhan kredit akan meningkat tahun ini, didukung oleh kredit konsumer dan UMKM. Bersamaan dengan situasi makro ekonomi Indonesia yang akan tetap sehat, dan rupiah diperkirakan bertahan pada levelnya saat ini hingga akhir tahun.

Bank BCA sukses mencetak pertumbuhan laba bersih mencapai 34% secara tahunan menjadi senilai total Rp24,2 triliun. Raihan ini terdorong berkat kenaikan nilai kredit pada seluruh segmen, dengan total mencapai Rp735,9 triliun.

Pertumbuhan kredit Bank BCA baik untuk bisnis maupun konsumsi meningkat keduanya oleh kenaikan volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis pada segmen tersebut.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menerangkan, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) tumbuh hingga double digit mencapai 24,6% yoy. Ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 5,4% yoy.

Untuk kinerja kedepannya, Bank BCA tetap optimis pada 2023 akan mencapai target pertumbuhan kredit pada kisaran 9-12% yoy. 

(fad)

No more pages