Qin sebelumnya juga berbicara via telepon dengan Wakil Perdana Menteri Belanda Wopke Hoekstra Senin (30/01/2023), di mana ia mengatakan China berusaha untuk bersama-sama menjaga stabilitas industri internasional dan rantai pasokan, dan menjaga keterbukaan daripada perpecahan.
Pekan lalu, Bloomberg News melaporkan bahwa pemerintah AS dikabarkan sepakat bersama Belanda dan Jepang untuk membatasi ekspor beberapa mesin pembuat chip canggih ke China. Namun menurut para sumber, hal ini tidak diumumkan ke publik.
Perjanjian itu, yang ditujukan untuk melemahkan ambisi Beijing untuk membangun kemampuan chip domestiknya sendiri, akan menerapkan kontrol ekspor yang ke perusahaan yang berbasis di dua negara sekutu, termasuk ASML Holding NV, Nikon Corp. dan Tokyo Electron Ltd.
Upaya AS ini kemudian membuat geram China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada Senin bahwa AS "menyalahgunakan kontrol ekspor," yang akan "menggoyahkan industri global dan rantai pasokan."
(bbn)