Hal itu memperlihatkan dampak pelemahan permintaan global yang telah mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia sulit ditepis dan pada akhirnya mempengaruhi minat dunia usaha mengambil pinjaman bank untuk berekspansi.
Perlambatan pertumbuhan kredit pada 2023 juga sulit dilepaskan dari berlangsungnya pengetatan moneter oleh Bank Indonesia yang telah mengerek bunga acuan sampai 225 bps sejak Agustus 2022 hingga ke level 5,75% dan mempertahankannya di level tinggi tersebut selama lima bulan terakhir.
(rui)
No more pages