"Sebab, kalau melihat sekarang, semua harga komoditas turun kecuali bijih nikel, kenapa harga nikel naik? Karena kita dapat mengekstraksi kobalt dari bijih nikel. Jadi kita memiliki komoditas khusus yang menurut saya dibutuhkan oleh global," kata Luhut.
Selain Tesla, Luhut juga mengungkapkan pabrikan mobil listrik yang berasal dari China, BYD, juga ada kemungkinan bakal berinvestasi di Indonesia. Pemerintah sendiri akan melakukan pertemuan dengan pihak BYD pada kunjungan Presiden Joko Widodo ke China dalam waktu dekat.
"Kami juga akan melakukannya [tawaran investasi itu] selama presiden Jokowi melakukan visit ke China," tuturnya.
Sejauh ini, kabar terkait rencana Tesla untuk membuka pabrik di Indonesia masih belum terealisasi. Namun, pada 20 Maret 2023 lalu, Menko Luhut mengklaim bahwa negosiasi dengan Tesla ada kemajuan.
Pada awal tahun ini, Bloomberg News dengan mengutip beberapa sumber, melaporkan Tesla tinggal selangkah lagi mencapai kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Tesla ingin memanfaatkan cadangan logam baterai utama yang banyak dimiliki Indonesia.
(ibn/roy)