Serangan ini membuat investor mencemaskan pasokan minyak nabati dari sekitar wilayah Laut Hitam. Harga minyak kedelai, yang sejalan dengan harga CPO, naik 4 hari beruntun di Chicago Board of Trade (CBoT) dan berada di level tertinggi sejak akhir 2022.
“Peningkatan eskalasi dan blokade di Laut Hitam akan menekan pasokan minyak nabati, yang memang sudah ketat,” kata David Ng, Senior Trader di Iceberg X Sdn yang berbasis di Kuala Lumpur (Malaysia), seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Akan tetapi, investor wajib waspada, karena kenaikan yang sudah tajam ini tentu menyimpan risiko koreksi. Secara teknikal, risiko itu sudah terlihat.
Target koreksi harga CPO paling dekat ada di MYR 3.658,1/ton. Jika tertembus, maka harga akan bersiap menuju support berikutnya di MYR 3.637,12/ton.
(aji)