Pelaku pasar tengah harap-harap cemas dengan optimisme yang lebih tinggi menanti kelanjutan stimulus China untuk sektor real estat negeri itu yang tengah menghadapi tantangan pelik.
Di pasar non-deliverable forward, pairing USD/IDR untuk 1 bulan diperdagangkan sedikit melemah ke kisaran Rp15.017/US$ pada pagi ini, melanjutkan pelemahan dua hari berturut-turut, memberikan sedikit sinyal bahwa rupiah hari ini mungkin bisa melanjutkan penguatan tipis.
Dari dalam negeri, selain menanti hasil RDG Bank Indonesia, rupiah mendapat angin segar dari kabar surplus APBN pada Juni 2023 di tengah pelemahan ekonomi global. APBN yang masih kuat menaikkan kepercayaan diri para investor terhadap kekuatan ekonomi Indonesia di tengah suramnya perekonomian global yang dampaknya mulai merembes ke domestik.
(rui)