Serangan itu adalah yang teranyar dari serangkaian langkah Rusia untuk menahan ekspor Ukraina, yang secara historis memberikan kontribusi penting bagi pasokan pangan dunia. Runtuhnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pran lalu dan serangan Rusia ke pelabuhan Odesa membuat Kyiv harus menggunakan rute alternatif, salah satunya adalah Danube.
Meskipun tidak jelas seberapa jauh serangan tersebut akan berdampak pada ekspor dari Reni, serangan ini meningkatkan risiko operasional. Tujuh orang terluka oleh serangan drone Rusia ke infrastruktur pelabuhan di wilayah Odesa, kata Gubernur Oleh Kiper via Telegram. Lima di antaranya dirawat di rumah sakit. Reni terletak di wilayah tersebut.
Rusia juga melancarkan serangan rudal baru ke Odesa pada akhir pekan, yang terbesar dalam serangkaian serangan yang dilakukan hampir setiap hari di kota pelabuhan Laut Hitam setelah Moskow menarik diri dari kesepakatan biji-bijian.
“Pelabuhan ini adalah harapan terbesar bagi Ukraina untuk mengekspor biji-bijian dan biji minyaknya,” kata analis Rabobank Carlos Mera.
“Ukraina dapat mengekspor hingga 2,5 juta ton biji-bijian dan biji minyak per bulan melalui pelabuhan-pelabuhan ini. Itu akan cukup untuk mengekspor sebagian besar surplus ekspornya. Tetapi saat ini tidak jelas berapa banyak kerusakan yang terjadi dan apakah Rusia akan sering melakukan serangan di masa depan.”
Rusia sedang mencoba untuk "mempersulit" Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Danube, kata Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi kepada Bloomberg Television dalam sebuah wawancara minggu lalu.
(bbn)
