Musk kemudian menanggapi para pengikutnya, dan mengkonfirmasi, ia bermaksud mengadopsinya sebagai desain sementara yang “mungkin dapat berubah nanti, dan pasti akan disempurnakan.”
Lights. Camera. X! pic.twitter.com/K9Ou47Qb4R
— Linda Yaccarino (@lindayacc) July 24, 2023
Grafis tersebut kemudian diproyeksikan di kantor Twitter di San Francisco, dan dipasang sebagai gambar latar belakang oleh CEO Twitter Linda Yaccarino yang memberikan dukungannya pad perubahan tersebut.
Going with minimalist art deco on the upper right.
— Elon Musk (@elonmusk) July 24, 2023
Probably changes later, certainly will be refined.
Selain logo, Musk terlihat mengubah informasi pada profilnya menjadi “x.com”, alamat web yang kini dialihkan ke halaman penggguna yang sesuai di Twitter.com. Langkah ini merupakan bagian dari perombakan yang lebih luas, kata Musk, yang akan membuat Twitter yang sudah dikenal dan brandingnya hilang.
Perubahan mendadak tersebut terjadi saat Twitter menghadapi penurunan tajam atas iklan, ditambah lagi dengan kemunculan saingan baru yang dibuat oleh Meta Platforms Inc., Threads.
Sebelumnya, Threads mampu mengumpulkan sebanyak 100 juta pengguna hanya dalam waktu lima hari setelah diluncurkan. Debut Threads mengundang celaan dari Musk, yang menyebutnya sebagai layanan peniru karena kemiripannya dengan Twitter.
Perubahan yang dilakukan oleh Musk di Twitter terus berfluktuasi sepanjang waktu.
Awalnya, perubahan dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan bot, dan mempertahankan kebebasan berbicara. Ia kemudian membahas soal Twitter sebagai akselerator untuk menghadirkan X, sebuah aplikasi yang dapat melakukan segalanya layaknya WeChat, milik Tencent Holdings Ltd.
Dalam tweet-nya pada Minggu (23/7/2023), Yaccarino menjelaskan bahwa X diharapkan bisa menjadi “pasar global untuk ide, barang, layanan, dan peluang” bertenaga AI. Twitter baru nantinya akan mencakup pembayaran dan perbankan bersama dengan audio, video, dan pengiriman pesan.
(bbn)