Untuk kredit komersial dan UKM tumbuh 10,9% YoY mencapai Rp219,2 trilliun. Kredit korporasi naik 5,1% YoY mencapai Rp326 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 9% YoY menjadi Rp735,9 triliun hingga Juni 2023.
“Kami melihat momentum permintaan kredit yang kuat dari sektor UMKM, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis di segmen tersebut. Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dan regulator dalam menjaga fundamental perekonomian domestik, di tengah tantangan dinamika perekonomian global. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam menciptakan multiplier effect dan stabilitas bagi perekonomian nasional,” ucap Jahja pada paparan kinerja secara daring.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 6,9% YoY mencapai Rp181,2 triliun di Juni 2023. Hal ini turut berkontribusi hingga 24,3% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Pembiayaan konsumsi untuk kendaraan bermotor listrik tercatat sebesar Rp751 miliar per Juni 2023, atau tumbuh 44 kali lipat secara YoY.
Dukungan untuk ekonomi sirkular juga terus diperluas dengan inisiatif baru berupa daur ulang limbah elektronik, sehingga total limbah operasional yang dikelola BCA mencapai 266 ton di semester I 2023.
Adapun rasio loan at risk (LAR) turun ke 8,7% di semester I 2023 dibandingkan 12,3% di tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,9% di semester I 2023, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.
Jahja menegaskan bahwa Bank BCA mencatatkan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level masing-masing sebesar 257,1% dan 61,6%. Di sisi pendanaan, CASA naik 5,7% YoY mencapai Rp864,7 triliun per Juni 2023, berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga (DPK).
Total DPK perusahaan bertumbuh 6,0% YoY menjadi Rp1.071 triliun, sehingga mendorong total aset BCA menjadi Rp1.357 triliun atau naik 7,3% YoY.
Untuk pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama semester I 2023, yakni naik 24,6% YoY menjadi Rp37,1 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 9,4% YoY menjadi Rp12,2 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 5,4% YoY.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp49,3 triliun atau naik 20,5% YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp1,8 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 34,0% YoY menjadi Rp24,2 triliun.
Rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity) BCA tercatat sebesar 24,2% di semester I 2023, menyentuh level tertinggi sejak akhir tahun 2014. Rasio pengembalian terhadap aset (return on asset) tercatat sebesar 3,7%, atau menjadi level tertinggi pasca pandemi. Cost to income ratio (CIR) tercatat sebesar 32,9% di semester I 2023, turun dari 34,3% di periode yang sama tahun sebelumnya.
(krz/wep)