Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sam Altman, co-founder Worldcoin menjelaskan telah bekerja lebih dari tiga tahun dalam mewujudkan ambisi hadirnya Worldcoin, koin yang bisa dimiliki oleh semua kalangan.

Worldcoin bagian dari target menciptakan identitas baru, dan bagian dari penyelarasan koin dalam skala global.

“Jika berhasil, kami percaya bahwa Worldcoin dapat mengubah secara drastis, meningkatkan peluang ekonomi semua orang, dan menjadi solusi yang bisa diandalkan, untuk membedakan manusia dari artificial intelligence (AI) secara online, seraya memberi privasi,” kata Altman dan Alex Blania, co-founder Worldcoin dalam pernyataan bersama Senin (24/7/2034).

Sam dan Blania menerangkan, Worldcoin adalah jaringan keuangan yang tetap menjaga privasi melewat hadirnya World ID. Pertukaran aset digital (WLD) dapat berjalan saat regulasi mengizinkannya, hingga bisa dipakai siapa saja.

Worldcoin menjadi jalur baru yang berpotensi menciptakan proses demokrasi menuju pembagian pendapatan dasar oleh negara kepada warganya (Universal Basic Income/UBI) ewat teknologi AI.

Hari ini Worldcoin baru memulai debutnya. Altman mengaku ke depan masih banyak tantangan dan hasilnya penuh dengan ketidakpastian.

Worldcoin menjadi produk terbaru teknologi AI dan kripto. Menggunakan Orb sebagai protokol verifikasi biometrik dengan scan selaput mata, nantinya pengguna mendapatkan identitas digital yang aman berbentuk World ID.

Pendekatan baru dalam verifikasi digital amat penting di saat teknologi AI sudah sebegitu masifnya hingga kita makin sulit membedakan mana yang dibuat manusia ataupun mesin.

Dugaan penipuan dan eksploitasi sempat dialamatkan kepada Altman, karena Worldcoin masif dijalankan pada berbagai negara seperti Indonesia, Ghana, dan Chile. Banyak pihak di industri AI bertanya-tanya apakah ini sebagai tren semata.

Altman kemudian menjawab bahwa semangat teknologi AI adalah membantu membangkitkan lebih banyak partisipasi pada Worldcoin, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Bloomberg News.

Worldcoin yang baru resmi rilis hari ini, Senin (24/7/2023). (dok perusahaan)

Tantangan Worldcoin masih seputar proteksi, tindakan keras, hingga tuntutan hukum dari otoritas terkait di berbagai negara. Hal ini menimbulkan teka-teki pada proyek Worldcoin di masa awal.

Blania, yang juga CEO Tools for Humanity, startup pengembang aplikasi Worldcoin, mengatakan bahwa dia bersemangat untuk memperluas penggunaan Worldcoin di Asia. Dua negara yang menjadi sasaran adalah Jepang dan Korea Selatan.

Worldcoin telah memiliki lebih dari 2 juta pendaftar, seperti dicatatkan dalam situs resmi mereka. Proyek ini, lanut Blania, mengatasi dua isu keamanan di bidang teknologi; pertama, pencurian data pendaftar yang bersifat rahasia, kedua penjualan World ID di pasar gelap.

Meski demikian Blania tidak menjadi proyek ini aman 100%. Tetap akan ada upaya penipuan karena sistem yang dirancang belum mencapai kesempurnaan. Blania yang menjamin isu-isu di atas dapat diminimalisasi, seperti lewat two-factor identity authentication, juga sistem deteksi login yang berada di wilayah sangat jauh dari tempat pengguna mendaftarkan akun.

(wep)

No more pages