Rencananya, dana yang diperoleh melalui IPO sebesar Rp90 miliar akan digunakan INET untuk melakukan setoran modal kepada Entitas Anak kepada Pusat Fiber Indonesia (PFI), kemudian akan digunakan oleh PFI untuk belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) dan (Operational Expenditure/OPEX) untuk ekspansi kedepannya.
Selanjutnya sejumlah Rp30 miliar akan digunakan Perseroan untuk setoran modal kepada Entitas Anak kepada Data Prima Solusindo (DPS), dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja guna mendukung kegiatan usaha DPS.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan berupa pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha Perseroan.
Sedangkan penggunaan dana hasil waran seri I Sinergi Inti akan digunakan juga untuk modal kerja Perseroan.
INET tercatat sebagai emiten ke-50 yang listing di pasar modal Indonesia tahun ini. Saham INET hingga pukul 15.00 WIB terpantau masih parkir dalam tren naik Auto Reject Atas (ARA). Hingga kini INET ada di posisi Rp136/saham, atau naik 34,65% dibandingkan harga penawaran IPO.
INET bergerak pada sektor Teknologi dan subsektor Networking Equipment. Perseroan beraktivitas pada layanan pusat data interkoneksi, layanan kolokasi, layanan local loop atau local access serta layanan IP Transit (NAP) bekerjasama dengan mitra Perseroan dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.
INET juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan ternama yang menyediakan layanan internet seperti MyRepublic, MNC Vision Network, Moratelindo, LinkNet, dan banyak ratusan ISP local lainnya.
(fad)