Dua aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh Alphabet Workers Union, serikat pekerja minoritas yang tidak punya posisi tawar. Anggotanya termasuk karyawan sub-kontrak.
“Hari ini kami menunjukkan isu yang dialami oleh semua pekerja. Apapun status dan pekerjaan mereka,” lanjut Devor, yang sudah bekerja di Google selama lebih dari 3 tahun.
Dalam aksi Rabu lalu, lusinan karyawan sub-kontrak bicara tentang kondisi kerja yang di bawah standar. Termasuk “gaji bagi orang miskin dan tanpa tunjangan”, kata mereka.
Tugas para pegawai sub-kontrak itu di antaranya melakukan kajian konten untuk pengembangan algoritma. Juga menyisir video di Youtube dan mencari iklan atau konten ofensif. Namun mereka mengaku dibayar di bawah standar minimum Google.
“Kami ingin punya kesempatan untuk bertahan hidup dengan pekerjaan ini,” tutur Zai Snell, salah seorang pekerja sub-kontrak melalui sambungan telepon.
(bbn)