Secara teknikal, target koreksi terdekat ada di US$ 1,947,78/ons. Jika tertembus, maka target berikutnya ada di US$ 1.938,74/ons.
Harga Emas Masih Mahal
ABN Amro, bank raksasa asal Belanda, memperkirakan harga emas pada akhir tahun ini bisa mencapai US$ 2.200/ons. Turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni US$ 2.200/ons.
“Sejak awal tahun hingga 4 Mei, harga emas melesat 13%. Sejak saat itu, momentumnya mereda,” tulis riset ABN Amro.
Investor, lanjut riset ABN Amro, masih ragu untuk membeli emas karena harganya mahal dan dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa. Jika harga jatuh, maka level harga saat ini sulit untuk terulang dalam 5 tahun lagi.
Selain itu, arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed juga akan menentukan gerak harga emas. ABN Amro memperkirakan The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuan tahun ini.
“Kami memperkirakan resesi di AS akan dimulai pada kuartal IV-2023 sehingga penurunan suku bunga acuan baru terjadi pada kuartal I-2024,” lanjut riset itu.
Tanpa pemotongan suku bunga acuan dalam waktu dekat, ABN Amro menaikkan proyeksi terhadap dolar AS. Saat dolar AS menguat, biasanya harga emas akan tertekan.
“Reward dari mengambil posisi beli (long) terhadap emas di level yang sekarang mungkin tidak terlalu atraktif,” tutup riset tersebut.
(aji)