Logo Bloomberg Technoz

Sementara Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish. Hal tersebut dilakukan BI salah satunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan iklim investasi aset keuangan domestik. 

Menurut Ratih pelaku pasar seharusnya telah merespon kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. "Sebab dalam beberapa pertemuan terakhir, The Fed masih menginginkan kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi kembali pada targetnya di level dua persen," kata Ratih. 

Angka inflasi tahunan di tingkat konsumen Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 di level 3% dari level tertinggi pada Juni 2022 sebesar 9,1%. Di sisi lain, Ratih melihat keputusan The Fed menaikkan suku bunga akan berpotensi memberikan katalis negatif bagi komoditas minyak mentah dalam jangka pendek. 

(evs)

No more pages