Logo Bloomberg Technoz

Skor survei pada kelompok Boomer paling tinggi, sekitar 41,3, disusul kelompok Gen Z [40,5]. Sedangkan millenials ada di peringkat ketiga [37,1]. “Untuk Ganjar unggul cukup lumayan di generasi [Gen] X,” jelas Burhanuddin.

Anies Baswedan bersilaturahmi ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. (Instagram @aniesbaswedan)

Pada posisi tiga masih dengan Anies Baswedan, namun dalam simulasi tiga nama capres, mantan Gubernur DKI Jakarta itu unggul jauh pada kelompok generasi interwar, atau usia 80 tahun ke atas. Skor pada generasi ini mencapai 52,9. Gen X ada di posisi kedua (skor 23,4), disusul Gen Z (skor 22).

“Anies kurang mendominasi untuk semua kelompok usia, agak kuat di generasi tua, tapi sayangnya generasi di atas 80 tahun kan sampelnya cuma 0,4%, elektoral generasi tua ini sedikit,” ucap dia.

Prabowo dalam survei tahap awal Indikator Politik Indonesia dengan simulasi 34 nama semi terbuka telah unggul tipis dari Ganjar. Prabowo 31,6 dan Ganjar 31,4. Sedangkan Anies terpaut jauh di 17,6.

Jika merunut dari rangkaian survei dari lembaga yang sama, terjadi tren kenaikan dari sosok Ganjar. Sedangkan Prabowo memang telah unggul dalam survei Indikator Politik Indonesia pada Februari 2020.

“Data data tren ini, seperti pacuan kuda. Awalnya Prabowo unggul di 2020 namun disalip oleh Ganjar di bulan April 2022, kemudian Ganjar konsisten unggul sejak 2022, tapi mengalami penurunan akibat kontroversi piala dunia [U-20], tetapi saat itupun masih peringkat utama di bulan April,” tutur Burhanuddin. Namun pada survei terbaru Burhanuddin mengindikasikan Ganjar tersalip oleh Prabowo.

Ganjar Pranowo. (Tangkapan layar via Instagram @ganjar_pranowo)

Sementara, Ganjar masuk radar bakal capres pada posisi bawah. Ganjar kala itu belum mendapatkan restu sebagai capres dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Anies, mulai turun ke posisi tiga pada hasil survei pada Januari 2021

“Ganjar memulai dari peringkat ketiga, Anies justru di peringkat kedua, namun tersalip pada Januari 2021. Namun Anies sempat menyalip Prabowo pada November 2022, namun selanjutnya trennya terus turun. Jadi seru karena ada saling salip antar para [bakal] capres,” kata dia.

Burhanuddin mempercayai menjelang pendaftaran capres, pertarungan hanya melibatkan tiga nama, Anies, Ganjar, dan Prabowo. Pasalnya kandidat lain secara relatif mengalami penurunan skor pada rangkaian survei sejak Februari 2020 hingga Juni 2023.

“Nama-nama lain dari ketiganya menurun secara tren, termasuk Ridwan Kamil yang sempat meraih [skor] 9 persen,” ucap dia.

Kolase foto kiri-kanan: Prabowo Subianto, Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. (Dimas Ardian/Bloomberg dan Tangkapan layar instagram @ganjar_pranowo)

Prabowo - Ganjar Ketat, bursa capres makin kompetitif 

Dalam lanjutan simulasi hasil survei dengan 19 nama kandidat, Prabowo unggul dengan nilai 33,4. Ganjar di peringkat kedua, 31,5 dan Anies ketiga, 17,4.

“Prabowo masih unggul meski tidak terlalu jauh dibanding Ganjar. Anies ketiga dengan selisih signifikan. Trennya mereka saling salip,” kata dia.

Saat simulasi mengerucut pada 10 nama hasilnya, Prabowo (skor 33,5), Ganjar (skor 32,8), Anies (skor 17,8). Apabila dengan simulasi tiga nama, Prabowo (skor 36,8), Ganjar (skor 35,7), Anies (skor 21,5). Sisanya belum menentukan pilihan dengan nilai 6,1%.

“Jadi kalau kita tanya dalam berbagai simulasi hasilnya konsisten,” jelas dia.

Jika berbasiskan pilpres 2019 nama Ganjar jadi yang paling unggul pada basis pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sedangkan Prabowo unggul pada basis Prabowo-Sandiaga.

Untuk tren popularitas nama, nama Ganjar lebih unggul dibandingkan Prabowo pada indikator kedisukaan. Ganjar juga dinilai responden yang paling didukung oleh Presiden Jokowi, dibandingkan kedua pesaingnya.

Presiden Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar Pranowo saat Panen Raya di Kebumen (Dok Sekretariat Presiden)

Meski demikian Prabowo mengalami tren peningkatan dukungan, dibandingkan dengan Ganjar. Untuk Anies cenderung turun.

“[Dukungan] Anies menurun cukup besar terutama pada simulasi tiga nama dan head to head dengan dua pesaing terkuat,” tulis Indikator dalam paparan survei.

Pemilih kelompok Gen Z tak peduli isu HAM?

Keunggulan nama Prabowo sebagai capres menurut survei Indikator Politik Indonesia dari Anies dan Ganjar mencolok pada Gen Z. Hal ini menunjukkan isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang jadi komoditas lawan politik untuk menyudutkan Prabowo relatif tidak memengaruhi keputusan memilih capres pada anak muda.

“Gen Z kan artinya kelahiran [tahun] 1997 sampai dengan 2012, era akhir Orde Baru dan awal Reformasi. Saya menduga ini tidak menjadi perhatian [pemilih Gen Z], karena mereka tidak lahir pada masa-masa Orde Baru,” jelas Burhanuddin.

“Jangan-jangan Gen Z tidak memasukkan variabel [keterkaitan pelanggaran HAM]. Yang menarik justru millennials, kelahiran 1980 hingga 1996, tapi ternyata banyak yang memilih Prabowo,” Burhanuddin menyampaikan.

Merespon hasil survei ini, mewakili pemuda, Direktur Lembaga Pemilu dan Demokrasi, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Yayan Hidayat menyampaikan memang terdapat kecenderungan Gen Z tidak berfokus pada isu HAM dalam menentukan pilihan capres.

“Meski saya pikir isu HAM penting, dan pada dua kali pemilu [2014 dan 2019] isu ini muncul. Anak muda lebih yang berkaitan langsung dengan anak muda,” papar Yayan.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

Jefri Gultom, Ketua Umum PP GMKI, menambahkan anak muda dari kategori usia millennials dan Gen Z kini lebih menitikberatkan ide serta gagasan dalam kepemimpinan Indonesia saat capres menjadi presiden.

“Algoritma di media sosial dan diskusi mulai jarang [isu HAM Prabowo Subianto]. Jadi concern ke ide gagasan, bukan isu pelanggaran HAM by person,” kata dia.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Ketua BKPM mengatakan bahawa popularitas Prabowo yang meningkat, salah satunya dipengaruhi Presiden Jokowi. Dimana terjadi konsolidasi usai hasil pemilu 2019 dengan Prabowo justru masuk sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju sebagai menteri pertahanan.

"Pak Prabowo kan menterinya pak Jokowi. Menterinya ikut, wajar. Nama Pak Prabowo, cukup kaget juga, mendapatkan perhatian millenials," tutur Bahlil.

Bagi Bahlil, pemenang dalam pertarungan capres tahun adalah sosok yang mampu mengatasi persoalan ekonomi bangsa. "Karena tantangannya pada ekonomi," pungkas dia.

(wep)

No more pages