Logo Bloomberg Technoz

Jokowi Berpesan Tak Perlu Lagi Pakai Cara Fitnah di Pemilu

Delia Arnindita Larasati
23 July 2023 18:14

Pidato sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Syukuran 1 Abad NU, 25 Tahun PKB di Solo, Minggu (23/7/2023). (dok Tangkapan Layar)
Pidato sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Syukuran 1 Abad NU, 25 Tahun PKB di Solo, Minggu (23/7/2023). (dok Tangkapan Layar)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan hajatan pemilihan umum yang berlangsung pada Februari 2023 agar berjalan layaknya pesta demokrasi. Jangan memakai cara fitnah dalam pemilu.

"Jangan lagi ada fitnah-fitnahan, sekali lagi jangan ada. Terutama di medsos. Kalau membaca medsos itu kadang geleng-geleng. Kok koyo ngeten, sami sami sederek, sami sami sedulur, nggih mboten? [Kok sampai seperti itu, padahal kita bersaudara, iya tidak?]" interaksi Jokowi kepada kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat sampaikan sambutan pada puncak perayaan hari lahir (Harlah) ke-25 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah pada Minggu (23/7/2023).

Terlebih fitnah yang mengatasnamakan agama, tegas Jokowi. "Ini tidak boleh terjadi. Apakah Bapak, Ibu, setuju?" kembali Jokowi menyatakan.

Bagi dia pemilu ada pesta yang membuat rakyat senang. Pesta demokrasi tidak boleh diiringi dengan pertengkaran. "Pemilu itu pesta demokrasi, yang namanya pesta harusnya rakyat itu bersenang, ya ndak? Rakyat itu bergembira iya tidak? Tidak boleh ada ketakutan-ketakutan, tidak boleh ada pertengkaran-pertengkaran," jelas Jokowi.

Ia menyatakan penyebaran berita bohong pada pemilu-pemilu sebelumnya tidak boleh lagi terjadi. Apalagi diiringi dengan ujaran kebencian.