Melihat hasil survei tersebut, Bahlil mengajak para kader Golkar untuk sama-sama melakukan pembenahan secara internal. Dia mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk kembali membesarkan Partai Golkar.
“Ini tanggung jawab kader Partai Golkar, termasuk saya, untuk membesarkan partai,” lanjutnya.
Bahlil menyebut tidak seharusnya para kader partai merasa kecewa dengan hasil survei. Justru sebagai pemicu untuk bersama-sama memperbaiki partai. “Kepada teman-teman saya yang lain, gak usah terlalu gimana-gimana, kan ini untuk perbaikan partai,” ujar Bahlil.
“Setahu saya Golkar itu dinamis. Dialektika itu bagian dari kehidupan berdiskusi di Golkar,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan data survei Indikator Politik Indonesia, terjadi perbedaan. Survei elektabilitas Golkar berada di kisaran 7,7%. Golkar berada di urutan ke-3 setelah PDI Perjuangan (20,7%), dan Gerindra (17,4%). Ini terekam pada hasil survei yang dilakukan 26 hingga 30 Mei 2023. Sedangkan survei periode 20 hingga 24 Juni, posisi Golkar naik menjadi 9,2% namun tetap di posisi ketiga. Sementara PDI Perjuanga paling banyak mendapat dukungan lewat survei, sekitar 25,3%. Di susul Gerindra 13,6%.
"Dari kami memang jika data jelang pemilu, yang negatif dua, salah satunya Golkar. Kenapa? Itu yang mesti ditelaah lebih lanjut," papar Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia secara daring.
(wep)
