Logo Bloomberg Technoz

Pemicu Risiko Potensi Kerugian Besar Bandara Kertajati

Krizia Putri Kinanti
22 July 2023 18:30

Ilustrasi Bandara Kertajati (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Bandara Kertajati (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bandara Kertajati belakangan menjadi sorotan. Selain konsekuensi yang perlu dihadapi maskapai dengan adanya relokasi dari Bandara Husein Sastranegara, publik juga menyoroti potensi kerugian proyek tersebut.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai, dari banyaknya isu terkait dengan Bandara Internasional Kertajati, salah satu yang paling utama adalah persoalan perencanaan pembangunan yang terkesan terlalu dikebut. Hal ini yang ditengarai sebagai penyebab bandara tersebut berpotensi merugi.

Menurutnya, pembangunan bandara yang baik dirancang untuk berkembang bertahap sesuai dengan pertumbuhan muatan.

Dalam hal ini, dia menjelaskan, lahan disiapkan untuk kebutuhan 50 sampai dengan 100 tahun, tetapi pembangunannya dimulai dari kapasitas kecil sesuai kebutuhan untuk 10 tahun. Setelah itu, bandara baru dikembangkan sesuai pertumbuhan muatan.

“Contohnya Bandara Soekarno-Hatta. Ketika dibuka pada 1985, hanya 1 landas pacu dan 1 terminal. Sebaliknya, Bandara Kertajati dibangun sekaligus untuk kapasitas besar, mengabaikan kajian kebutuhan muatan. Walhasil, biaya operasi dan pengembalian modal terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan dan terus merugi,” katanya saat dihubungi, Sabtu (15/7/2023).