Konsekuensi 'Biaya Tak Terlihat' dari Relokasi Bandara Kertajati
Krizia Putri Kinanti
22 July 2023 17:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Relokasi penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati tinggal menunggu waktu. Presiden Joko Widodo (JOKOWI) sudah menetapkan, seluruh penerbangan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung harus sudah pindah ke Kertajati di Majalengka, pada 23 Oktober 2023.
Relokasi itu bukan perkara mudah. Banyak konsekuensi yang perlu dihadapi para maskapai penerbangan di balik relokasi tersebut.
Pengamat penerbangan Alvin Lie berpendapat, setiap bandara yang dilayani oleh maskapai harus menyediakan para teknisi dan standar minimum untuk peralatan pesawat; seperti suku cadang dan komponen lain untuk perawatan ringan. Tentunya, hal ini juga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah, sehingga menimbulkan potensi kendala teknis.
Dari sisi bisnis, sambungnya, maskapai harus melakukan banyak rotasi pesawat untuk melayani sebuah rute. Hal ini harus dimanfaatkan untuk rute-rute yang menguntungkan secara trafik, keterisian, dan bisnis.
“Sebab, satu pesawat itu hanya bisa digunakan 8—10 jam saja [jam operasionalnya], sehingga lebih baik dimanfaatkan untuk melayani rute-rute padat,” ujarnya, merujuk bahwa lalu-lintas penerbangan di Bandara Kertajati masih sangat lowong.