Logo Bloomberg Technoz

Bappebti menunjuk PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai lembaga kliring berjangka. Tugasnya memberi penjaminan dan penyelesaian perdagangan pasar fisik aset kripto. PT Tennet Depository Indonesia akan bertindak sebagai pengelola tempat penyimpanan aset kripto.

Gebrakan ini menjadi sorotan menarik mengingat di salah satu pusat finansial dunia, Amerika Serikat, inisiatif mendirikan bursa serupa justru layu sebelum berkembang. Nasdaq Inc. di Amerika malah mengambil langkah mundur dari aset digital.

Nasdaq membatalkan peluncuran kustodian kripto di AS lantaran ketidakpastian terkait peraturan. Mereka juga menghentikan upaya untuk mengejar lisensi terkait bisnis itu tetapi masih akan terus mengembangkan teknologinya untuk menangani kripto untuk klien mereka.

“Kami tetap berkomitmen untuk mendukung evolusi ekosistem aset digital dalam berbagai cara, termasuk kemitraan dengan calon emiten ETF,” kata Adena Friedman, kepala eksekutif Nasdaq, Rabu (19/07/2023). 

Nasdaq mundur di tengah meluasnya tindakan oleh regulator di AS. Bank-bank telah diperingatkan tentang eksposur mereka terhadap bisnis kripto, dan Komisi Sekuritas AS (SEC) telah mengajukan serangkaian tuntutan hukum terhadap beberapa perusahaan industri terbesar, termasuk Binance dan Coinbase Global Inc.

“Kami ingin dapat beroperasi di lingkungan yang diatur dengan cukup baik dan kerangka peraturan yang dipahami dengan baik, dan saat ini kerangka peraturan sedang berubah,” kata Friedman.

Sebelumnya, Nasdaq berencana menawarkan layanan kustodian untuk Bitcoin dan Ether bagi investor institusi. Nasdaq juga sudah sempat mengajukan perizinan untuk layanaan ini kepada New York Department of Financial Services. 

Pelanggan belasan juta

Bappebti mencatat jumlah pelanggan aset kripto terdaftar hingga Juni 2023 telah mencapai 17,54 juta pelanggan. Angka ini lebih tinggi dari jumlah investor pasar modal Indonesia yang mencapai 11,23 juta investor individu.

Dalam catatan Bappebti pada bulan Juni saja, terdapat penambahan pelanggan aset kripto sebesar 141,8 ribu pelanggan. Nilai transaksi perdagangan fisiknya mencapai Rp8,97 triliun atau naik 9,3% dari bulan sebelumnya.

Adapun jenis aset yang banyak ditransaksikan yaitu Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP) dan Binance Coin (BNB).

Meski begitu sepanjang semester I-2023 total nilai transaksi kripto di tanah air tercatat sebesar Rp66,44 triliun atau turun 68,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

(rui)

No more pages