Logo Bloomberg Technoz

Progres Lembaga Pemungut Iuran Batu Bara Kini Tersendat Isu HBA

Arif Subakti
21 July 2023 15:40

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pembentukan mitra instansi pengelola (MIP) sebagai pengganti badan layanan umum (BLU) batu bara kini terganjal masalah negosiasi formula harga batu bara acuan (HBA) antara pemerintah dan pelaku usaha.

Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk. Irwandy Arif mengatakan, masalah sebelumnya terkait dengan penetapan royalti dan pajak pertambahan nilai (PPN) sudah berhasil diatasi oleh pemerintah. Namun, kini isu baru muncul dalam proses pembentukan MIP batu bara.

“[Isu] royalti sudah PPN sudah selesai. Sekarang ada permintaan untuk merombak lagi dan memperbaiki [formulasi] HBA, yang oleh beberapa perusahaan masih dianggap tinggi,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (21/7/2023).

Menurutnya, pengusaha meminta agar formula perumusan HBA batu bara menggunakan harga indeks per satu bulanan, alih-alih dua bulanan seperti yang berlaku selama ini.

Adapun, sebesar 25% dari formula penetapan HBA sebelumnya mengacu pada harga di empat indeks yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts.