Special Research
Mimpi Jadi Negara Maju Tapi Kualitas Lapangan Kerja Makin Buruk
Ruisa Khoiriyah
22 July 2023 08:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia berpacu dengan waktu seiring semakin dekatnya puncak bonus demografi dalam hitungan beberapa tahun ke depan. Dengan pekerjaan besar pembangunan sumber daya manusia sebagai urutan pertama Nawacita dan Visi Indonesia 2045, upaya Indonesia memperbaiki kualitas lapangan pekerjaan sejauh ini justru terlihat stagnan bila tidak bisa disebut berjalan mundur.
Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pembangunan sumber daya manusia menjadi fokus urutan pertama. "Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global," demikian ditulis dalam RPJMN 2020-2024 seperti dimuat dalam website Kementerian PPN/Bappenas.
Menjadi bagian dari target pembangunan SDM adalah melalui penciptaan lapangan pekerjaan berkualitas, terlebih di tengah tantangan masa depan ketika kehadiran Kecerdasan Buatan dapat mengancam eksistensi banyak jenis pekerjaan teknis dan konvensional.
Persoalannya, dalam beberapa tahun belakangan, wajah ketenagakerjaan di Indonesia justru menyuguhkan penurunan kualitas lapangan kerja. Proporsi pekerjaan informal semakin mendominasi ketimbang pekerjaan formal dengan dominasi pekerja berpendidikan rendah yang semakin besar.
Proporsi sektor informal yang lebih besar dapat mempengaruhi prospek kekuatan daya beli masyarakat dan pada akhirnya berimbas pada kinerja konsumsi masyarakat yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Dari sisi prospek penerimaan pajak negara juga bisa terpengaruh.