Logo Bloomberg Technoz

Investor Masih Wait and See, ADB Proyeksi Pertumbuhan RI 4,8%

Krizia Putri Kinanti
21 July 2023 14:10

(Masatsugu Asakawa, presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), tiba untuk konferensi pers di Incheon, Korea Selatan (Woohae Cho/Bloomberg)
(Masatsugu Asakawa, presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), tiba untuk konferensi pers di Incheon, Korea Selatan (Woohae Cho/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada tahun 2023 sebesar 4,8%. Proyeksi ADB ini lebih rendah dari target ekonomi pemerintah yang mencapai 5,3%.

Kepala Ekonom ADB Albert Park mengatakan bahwa PDB Indonesia tumbuh sebesar 5,0% tahun ke tahun di sepanjang kuartal pertama 2023, sedikit berubah dari kuartal IV 2022, kendati demikian pertumbuhan itu lebih rendah dari rata-rata triwulanan pra-pandemi yang sebesar 5,3%. 

“Meskipun kondisi sudah mulai normal, permintaan domestik hanya tumbuh sedikit, dan ini diprediksi terjadi dalam setahun penuh. Konsumsi tidak menunjukkan tanda-tanda spending ‘balas dendam’ dan pertumbuhan investasi tertahan oleh sikap wait and see,” ujarnya mengutip dari Laporan Asian Development Outlook (ADO) ADB Juli 2023, Jumat (21/7/2023).

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekspor di Indonesia melambat pada tahun dasar dan perlambatan permintaan dari negara mitra dagang diperkirakan masih akan terjadi. Sementara itu, ADB memperkirakan tingkat rata-rata inflasi tahun ini akan mencapai 3,8%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 4,2% setelah inflasi utama terus turun dari puncaknya 6%.

Adapun, untuk perekonomian Asia dan Pasifik, ADB memperkirakan inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang diperkirakan sebesar 3,6% pada tahun ini, dibandingkan dengan prakiraan 4,2% yang diberikan April lalu.